Demi mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060, negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Indonesia, sebagai salah satu pemain utama, turut serta dalam transformasi ini dengan perlahan memasuki era kendaraan listrik.
Perjalanan kendaraan listrik dimulai pada abad ke-20, terutama dalam penerapan energi listrik pada kereta api. Di Indonesia, tren ini terlihat pada KRL (kereta rel listrik), MRT (mass rapid transit/moda raya terpadu), dan LRT (light rail transit), yang semuanya mengandalkan energi listrik.
Sebagai negara dengan pasar otomotif besar, Indonesia berkomitmen meningkatkan penggunaan mobil listrik dan sepeda motor listrik. Pemerintah menetapkan target ambisius, yakni penggunaan 9 juta sepeda motor listrik dan 600 ribu mobil listrik pada tahun 2030, sebagaimana diumumkan oleh Kementerian Perindustrian.
Definisi dan Regulasi Kendaraan Listrik
Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan tenaga listrik sebagai sumber energi utama. Motor listrik yang ditenagai oleh baterai isi ulang merupakan inti dari kendaraan ini, dan proses pengisian baterai dilakukan melalui sumber listrik eksternal.
Presiden Joko Widodo turut mempercepat adaptasi kendaraan listrik melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019. Regulasi ini mencakup percepatan pengembangan industri kendaraan bermotor listrik (KBL), penyediaan infrastruktur pengisian listrik, dan pengaturan tarif tenaga listrik untuk KBL berbasis baterai.
Kelebihan Kendaraan Listrik yang Perlu Diketahui
1. Menghemat Biaya Bahan Bakar
Penggunaan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor, dinilai dapat menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM). Mobil listrik, dengan konversi energi listrik yang lebih efisien, juga mampu mengurangi pengeluaran untuk bahan bakar.
2. Mengurangi Emisi
Kendaraan listrik menjadi pilihan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas buang yang merugikan lingkungan. Selain itu, kontribusi positif terhadap penurunan emisi dapat memberikan dampak positif dalam menjaga kualitas udara.
3. Minim Perawatan
Performa tinggi dan minim perawatan adalah ciri khas kendaraan listrik. Dengan mekanisme yang berbeda, komponen-komponen tertentu tidak memerlukan perawatan rutin, mengurangi biaya perawatan secara keseluruhan.
4. Baterai Dapat Diisi di Rumah
Proses pengisian baterai dapat dilakukan di rumah melalui charger listrik. Kelebihan ini memberikan kenyamanan kepada pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya kapan saja tanpa harus antre di pompa bensin.
Kekurangan dan Tantangan Kendaraan Listrik
1. Jangkauan Tempuh Terbatas
Meskipun memiliki banyak kelebihan, mobil listrik umumnya memiliki jangkauan tempuh yang lebih terbatas dibandingkan mobil dengan mesin konvensional. Ini menjadi faktor yang perlu diperhatikan terutama dalam merencanakan perjalanan jarak jauh.
2. Pengisian Baterai Memerlukan Waktu Lama
Proses pengisian baterai memakan waktu lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar konvensional. Pengemudi kendaraan listrik perlu merencanakan perjalanan dengan cermat untuk mengatasi keterbatasan tempat pengisian daya.
3. Biaya Perbaikan Baterai Tinggi
Meskipun kerusakan baterai jarang terjadi, biaya perbaikan baterai kendaraan listrik dapat sangat tinggi. Tingkat kerusakan dan model kendaraan akan memengaruhi besarnya biaya perbaikan.
4. Limbah Baterai
Kendaraan listrik menggunakan baterai litium-ion yang, dalam produksinya, memerlukan banyak energi dan bahan baku. Pengelolaan limbah baterai menjadi tantangan karena dampaknya terhadap lingkungan.
Pentingnya Beralih ke Kendaraan Listrik di Indonesia
Indonesia perlu beralih ke kendaraan listrik untuk menghadapi penurunan produksi dan cadangan minyak. Selain itu, dampak positif terhadap lingkungan membuat kendaraan listrik menjadi pilihan yang tepat dalam menciptakan masa depan yang bersih dan berkelanjutan.
Kendaraan listrik bukan hanya menjadi tren global, tetapi juga solusi yang membawa dampak positif. Kelebihan dan kekurangan kendaraan listrik perlu dipertimbangkan dengan bijak, sementara pemerintah dan masyarakat terus berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama menuju mobilitas yang berkelanjutan.
0 Komentar